• Tahu dan Tempe Penting Bagi Wanita

    Semua orang Indonesia pasti kenal tahu dan tempe. Kedua makanan khas Negara kita ini “jarang absen” di menu makanan kita karena memang harganya yang relatif murah, mudah didapat, dan rasanya pun enak dan lezat. namun, apakah kamu tahu? rupanya tahu dan tempe ini sangat penting bagi wanita untuk memperlambat penuaan dini, terutama bagi wanita yang akan mengalami menopause

    dalam tahu dan tempe terdapat senyawa Phytoestrogen, yang merupakan senyawa kimia yang merupakan hormon tumbuhan (phyto atau tumbuhan), yang memiliki struktur kimia menyerupai hormon estrogen pada tubuh kita. Maka dari itu phytoestrogen ini dikatakan bisa membantu menanggulangi masalah penurunan estrogen pada wanita. Senyawa yang berperan sebagai phytoestrogen tersebut adalah isoflavon.

    Isoflavon itu memiliki fungsi sebagai antioksidan yang mampu mencegah terjadinya proses oksidasi LDL (Low Density Lipoprotein) yang merupakan kolesterol jahat dalam darah manusia. LDL yang teroksidasi ini akan terkumpul dan menyumbat pembuluh darah. Jika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah di jantung, akibatnya adalah serangan jantung.  Apabila ini terjadi di otak, menyebabkan penyakit stroke. Maka dari itu, peranan isoflavon sangat penting dalam meminimalisir terjadinya penyakit tersebut.  Di lain pihak, isoflavon mencegah kerusakan tulang dengan cara meningkatkan jumlah massa tulang, sehingga osteoporosis juga dapat dihindari. Isoflavon juga berperan sebagai antioksidan yang dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas penyebab kanker di dalam tubuh. Dengan demikian, berkat isoflavon tersebut, dan tempe dan tahu itu juga terbukti dapat mencegah penyakit kanker payudara.

    tidak hanya kandungan isoflavonnya, tahu dan tempe juga memiliki komposisi gizi yang lengkap. Kandungan protein tahu dan tempe bahkan lebih tinggi dari beberapa sumber nabati lainnya. bukan itu saja, kedua makanan ini juga mengandung beberapa mineral seperti kalsium yang berfungsi untuk pembentukan dan pemeliharaan gigi dan tulang, zat besi, fosfat, kalium, natrium, kholin, vitamin B, dan vitamin E.

    Tahu dan tempe ini juga ampuh dalam mencegah anemia atu penyakit kurang darah. Kodrat wanita yang harus mengalami haid atu menstruasi, hamil, dan menyusui menyebabkan wanita rentan terhadap penyakit anemia. Semua itu bisa di meminimalkan oleh seorang wanita yang lebih berisiko terkena penyakit tersebut yaitu dengan cara mengonsumsi tahu dan tempe. Dalam mencegah anemia, tahu dan tempe berperan sebagai pemasok mineral, vitamin B12 (yang terdapat pada pangan hewani), dan zat besi yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah.

    maka dari itu, cara terbaik untuk mengoptimalkan khasiat tempe dan tahu adalah dengan mengonsumsinya setiap hari dalam jumlah yang cukup besar. Agar tak mengalami kebosanan, variasikan penggunaan tahu dan tempe dalam berbagai resep masakan. Seperti kita ketahui, sepotong tahu dan tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten, serta komponen antibakteri. Agar khasiat zat-zat bermanfaat itu tak banyak terbuang dalam proses pemasakan, dianjurkan tahu dan tempe dimasak dengan menu makaanan seperti sup, semur, atau bacem. Cara tersebut lebih baik dibandingkan dengan digoreng yang diduga dapat mengurangi khasiat tempe.

    Tahu dan Tempe Bagi Ibu Hamil dan Menyusui

    Selama masa kehamilan, seorang ibu sehat memerlukan tambahan zat gizi berupa 300 kalori, 9 g protein, 7.000 RE vitamin A, 150 mkg (mikrogram) asam folat, 0,3 mkg vitamin B12, 0,2 mg vitamin B1, 0,2 mg riboflavin, 0,1 mg niasin, 400 mg kalsium, dan 20 mg zat besi dalam sehari. Tambahan zat gizi itu mutlak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, selain untuk memelihara kesehatan ibu. Zat-zat gizi itu dapat diperoleh hanya dengan mengonsumsi tahu atau tempe sebanyak 50 g dan menambah makanan pokok sebanyak 50 g sehari.

    Ibu menyusui juga memerlukan tambahan zat gizi, selain zat yang harus dikonsumsinya pada saat tidak menyusui. Zat gizi tambahan ini diperlukan untuk melanggengkan produksi ASI. Tambahan itu sebanyak rata-rata 600 kalori untuk 0 – 12 bulan, dan protein rata-rata 14 g, serta sejumlah vitamin dan mineral. Jumlah tersebut dapat mencegah penggunaan zat gizi dari jaringan tubuh secara berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan ibu.Kebutuhan energi dan protein tambahan buat ibu menyusui ini dapat dipenuhi secara murah dengan mengonsumsi sekitar 200 g makanan, yang terdiri atas 60 g tempe dan 140 g beras. Tambahan makanan itu akan menghasilkan ASI sebanyak 1 liter dengan kadar 531 kalori dan protein 12 g.

    Tempe juga merangsang fungsi kekebalan tubuh terhadap bakteri E. coli, bakteri yang biasanya penyebab diare. biasanya, penyakit ini datang lantaran buruknya sanitasi lingkungan dan kurang bersihnya makanan. Untuk mengatasinya, berikan pertolongan pertama dengan memberi si sakit dengan makanan dari tempe atau disebut racikan tempe. Caranya, tempe dikukus lalu dihaluskan, kemudian dicampur dengan air tajin dan garam. Berikan racikan tempe itu berkali-kali. (bbg.012)