• Australia Minati Kedelai & Cokelat Indonesia

    Pengusaha makanan dan minuman asal Australia kini meminati dan bahkan tertarik untuk mengekspor bahan baku seperti kedelai dan cokelat dari Negara kita.

    kasus ini adalah sebagai akibat dari berpartisipasinya bangsa Indonesia dalam sebuah acara pameran Good Food & Wine Show yang diadakan di Sydney Exhibition and Convention Center beberapa bulan yang lalu.

    Seperti yang telah dikutip dari keterangan tertulis yang telah diterima oleh berita-berita dari Kementerian Perdagangan Indonesia, di Jakarta beberapa bulan yang lalu, dari forum business matching, Sanitarium (produsen makanan dan minuman breakfast foods and soy Australia) telah mendatangi PT Garuda Food Putra Putri Jaya pada Agustus yang lalu untuk mendapat pasokan bahan baku produk breakfast and soy foods untuk bahan baku produksinya.

    “Sanitarium tertarik untuk mengembangkan beberapa proyek kerjasama dengan PT Garuda Food Putra Putri Jaya untuk beberapa jenis atau tipe healthy snack bars,” tulis keterangan tersebut.

    sementara itu, PT Wahana Interfood Nusantara juga berencana akan mendatangi salah satu dari food service distributor di Australia. “Indonesia yang  merupakan negara terbesar ketiga penghasil coklat dunia, dan  harga produk cocoa dan chocolate Indonesia mampu bersaing dengan produk-produk cocoa dan chocolate dari negara lain,” tambahnya.

    Sebagai informasi saja, di Australia, pameran tersebut didatangi oleh lebih dari 135 ribu pengunjung yang datang pada pameran itu. Pada kesempatan itu, Negara kita memamerkan banyak produk makanan dan minuman seperti  biscuit, snack, confectionary, basic food, beverage (PT Garuda Food Putra Putri Jaya), cocoa dan chocolate (PT Wahana Interfood Nusantara), agar-agar (PT Dunia Bintang Walet) dan crackers, drinks, essence, flour, noodle, spices, sweets (Eastern Cross Trading Co.).

    dalam pameran yang sudah digelar itu, jejaring pemasaran produk makanan dan minuman Indonesia di supermarket-supermarket besar di Australia, seperti Coles, Woolworths yang banyak dilakoni oleh warga keturunan Asia kian terbuka lebar dan ini merupakan suatu kesempatan bangsa Indonesia pastnya.

    Pendapat Australian Food and Grocery Council (AFGC), industri manufaktur makanan dan minuman di Australia adalah salah satu dari sekian banyak industri di autralia yang kontribusi utamanya untuk perekonomian di  Australia dengan pendapatan dan penjualan per tahun mencapai lebih dari 100 miliar dolar Australia. Bisa dibilang, industri produk makanan dan minuman organik di Australia pun akan meningkat  tajam sekitar 10 sampai dengan 30 persen karena pada saat ini permintaan produk organik melebihi penawaran yang telah ada. (bbg.001)